GTK - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mendorong guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia menumbuhkan minat dan kecintaan siswa terhadap sastra. Menurut Mendikbud, karya-karya sastra sangat kaya dengan nuansa yang mencerdaskan siswa.
"Saya mendorong guru Bahasa dan Sastra Indonesia memperbanyak pengajaran sastra, tapi bukan sastra dalam arti pengetahuan, namun sastra yang dipraktikkan. Sastra ini sangat kaya dengan nuansa yang mencerdaskan," kata Muhadjir Effendy usai membuka Kongres Asosiasi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia (AGBSI) Tahun 2018 di Hotel Golden Boutique, Jakarta, Senin (8/10/2018) malam.
Mendikbud menekankan pentingnya guru Bahasa Indonesia mengembalikan tradisi bersastra, terutama membaca dan memperagakan karya-karya sastra klasik. "Jadi dalam penerapannya, tidak boleh ada siswa yang tidak membaca karya siapa (sastrawan) yang dianggap klasik. Kalau di negara barat misalnya Shakespeare," kata Mendikbud menambahkan.
Selain mengajarkan sastra, guru Bahasa Indonesia harus memiliki kemampuan mayor, yakni mampu mengajarkan bahasa Indonesia dan kemampuan minor yakni penguasaan bahasa asing dan bahasa daerah. Kemampuan berbahasa asing dan bahasa daerah menjadi penghubung antarbahasa.
Khusus penguasaan bahasa daerah, guru sebagai pengajar juga menjadi agen untuk melestarikan bahasa daerah. "Guru Bahasa Indonesia juga harus menguasai bahasa daerah dan bahasa asing. Yang bisa melestarikan bahasa daerah, ya guru Bahasa Indonesia," ujarnya.
Muhadjir mendorong organisasi asosiasi guru, termasuk AGBSI, untuk segera menyusun dan menetapkan kode etik profesi guru. Juga membentuk dewan profesi. Organisasi asosiasi profesi harus mampu menjaga martabat profesi. "Asosiasi profesi itu yang mengawasi kerja sejawatnya. Seorang profesional itu harus memiliki harga diri dan kebanggaan atas profesinya, keahliannya. Nanti jika ada pelanggaran dalam praktik profesi, dewan profesilah yang melakukan pembinaan," kata Muhadjir.
Mendikbud berharap organisasi profesi guru seperti AGBSI terus melakukan pembinaan dan pelatihan guru. AGBSI juga diharapkan terus mendorong profesionalisme guru, baik dari aspek keilmuan, kualitas pembelajaran, serta tanggung jawab sosial. "Asosiasi profesi itu yang mengawasi kerja sejawatnya. Seorang profesional itu harus memiliki harga diri dan kebanggaan atas profesinya, keahliannya. Nanti jika ada pelanggaran dalam praktik profesi, dewan profesilah yang melakukan pembinaan," kata Muhadjir.
0 comments:
Post a Comment
Do'a kanlah agar pengelola website ini beserta keluarga besarnya Allah jadikan panjang umur dan bertakwa, diampuni segala dosa, sehat-kaya-bahagia hingga akhir usia. Dengan mendo'a kan kebaikan untuk kami, InsyaaAllah Anda akan mendapat kebaikan yang sama.
**JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTARNYA DI BAWAH INI ***